Dapatkah
kau mendengar suara hatiku?? Mungkin jika ada yang bertanya hal apa yang paling
ku inginkan di dunia ini, hanya kau seorang, karna kaulah yang kubutuhkan.
Sejak
pertama kali mengenalmu, telah ku serahkan hatiku padamu. Entah apa yang telah merasuki
ku sehingga aku bisa sangat menyukaimu. Sikapmu yang dingin namun hangat,
pandangan matamu yang cemerlang, tuturkatamu yang indah namun terkadang menorehkan
luka, dan sikap mu yang selalu menggodaku hingga membuat ku sebal.
Banyak
hal yang telah kita lalui bersama, baik suka maupun duka. Dari awal pertama kita berkenalan hingga menjalin pertemanan yang dekat sampai sekarang. Tak
pernah disangka, perasaan itupun muncul. Perasaan yang tak seharusnya ada,
karna kuyakin kau tak mungkin bisa menerimanya.
Kau
yang selalu mengacuhkanku, menghindari ku, bahkan menjauh dari ku disaat aku
mulai dengan tak sengaja menunjukkan perasaan ku, perasaan yang kau nilai
terlalu banyak hingga kau tak sanggup bernafas. Kau pun mulai mengusirku,
menyuruhku pergi dari hidupmu. Tapi ku selalu bertahan, karna ku percaya pada
perasaan ini, perasaan yang hari demi hari ku pelihara hingga begitu dalam. Aku
yang takkan pernah menyerah dan berpaling darimu, karna ku sejak awal tak
berniat untuk meninggalkanmu. BIarlah kau mengusirku, namun ku takkan bergeming
dari sisimu.
Ku
coba jalani hari-hari seperti biasa tanpamu, tanpa kehadiranmu setiap kali kau
mengusirku. Walau hati ini terasa sepi, ku tetap mencoba tersenyum sepenuh
hati. Mungkin aku memang sudah gila, walau telah berulang kali kau menolak dan
mengacuhkan ku, tapi ku tak bergeming untuk tetap mengejarmu.
Hari
demi haripun terlewati, setiap saat ku selalu merindukanmu, rindu yang membuat
ku selalu ingin mengetahui kabar tentangmu. Tapi ku menghindarinya, bukan karna
ku ingin melupakanmu, tapi ku hanya tak kuasa melihatmu dengan yang lain.
Perasaan ini, perasaan yang selalu kubenci, perasaan yang seharusnya tak pernah
ada, karna diriku yang bukan siapa-siapa.
Mungkin
cintaku padamu memang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang keindahannya hanya
mampu dirasakan oleh diriku seorang. Cinta yang tidak seharusnya kupertahankan,
bahkan kupelihara hingga begitu dalam. Cinta yang membuat ku menjadi orang
bodoh karna berharap tentang sesuatu yang sudah pasti takkan kudapatkan.
Kasih, jika nanti pada akhirnya
aku menyerah pada rasa ini, bolehkah aku memohon sesuatu padamu? Demi sesuatu
yang kita lakukan bersama, demi segala kebersamaan yang pernah kita jalani.
Meski bagimu aku bukanlah siapa-siapa. Kumohon, kelak, jangan lupakan aku.
Jangan lupakan kenangan kebersamaan kita. Biarkanlah saja aku mencintaimu.
Cinta yang kan kutanggung sendiri, cinta yang tak terbalas. Cinta yang begitu
bodoh dan sia-sia. Biarkanlah saja, karena dengan begitu hatiku tak terasa hampa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar